- Version
- Download 3
- File Size 4.07 mb
- File Count 1
- Create Date 31 Januari 2024
- Last Updated 26 Maret 2025
Qonun Asasi Nahdlatul Ulama
Qanun Asasi Nahdlatul Ulama adalah kitab yang berisi gagasan-gagasan dasar pendirian Nahdlatul Ulama (NU). Kitab ini disusun oleh Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari, pendiri NU.
Isi Qanun Asasi NU
- Qanun Asasi NU berisi gagasan-gagasan besar Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari untuk pendirian NU.
- Gagasan-gagasan tersebut diungkapkan dalam khotbah iftitah yang kemudian menjadi Muqoddimah Qanun Asasi.
- Muqoddimah Qanun Asasi merupakan mental models bagi NU.
- Muqoddimah Qanun Asasi memuat cetak biru hendak kemana dan bagaimana NU harus dijalankan.
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Quran kepada hamba-Nya agar menjadi pemberi peringatan kepada sekalian umat dan menganugerahinya hikmat
serta ilmu tentang sesuatu yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dianugerahi hikmah, maka benar-benar mendapat keberuntungan yang melimpah.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):
“Wahai Nabi, Aku utus engkau sebagai saksi,pemberi kabar gembira dan penyeru kepada (Agama) Allah serta sebagai pelita yang menyinari.”
“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana, peringatan yang baik dan bantulah mereka dengan yang lebih baik. Sungguh Tuhanmulah yang mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya. Dan Dia Maha mengetahui orang-orang yang mendapat hidayah.”
“Maka berilah kabar gembira hamba-hamba-Ku yang mendengarkan perkataan dan mengikuti yang paling baik darinya. Mere kalah orang-orang yang diberi hidayah oleh Allah dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal.”
“Dan katakanlah: Segala puji bagi Allah yang tak beranakkan seorang anak pun, tak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya, dan tidak memerlukan penolong karena ketidakmampuan. Dan agungkanlah Dia seagung-agungnya.”
“Dan sesungguhnya inilah jalan-Ku (agamaKu) yang lurus. Maka ikutilah Dia dan jangan ikuti berbagai jalan (yang lain) nanti akan mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Demikianlah Allah memerintahkan agar kamu semua bertaqwa.”
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, serta ulil amri di antara kamu, kemudian jika kamu berselisih dalam satu perkara, maka kembalikanlah perkara itu kepada Allah dan Rasul, kalau kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih bagus dan lebih baik kesudahannya.”
“Maka orang-orang yang beriman kepadanya (kepada Rasulullah) maka memuliakannya, membantunya dan mengikuti cahaya (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”