Kegiatan yang bertema “The Sacred Art : Jejak Wahyu & Identitas” ini diselenggarakan di Museum Islam KH Hasyim Asy’ari (MINHA) Tebuireng, Jombang, dibuka mulai Rabu (22/10/2025).
Jombang, pcnujombang.or.id – Dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2025 sekaligus upaya membumikan seni kaligrafi, Pengurus Cabang (PC) Jam’iyyah Qurra wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Jombang berkolaborasi dengan Sekolah Kaligrafi (SAKAL) Jombang menggelar Pameran dan Festival Kaligrafi Islam.
Kegiatan yang bertema “The Sacred Art : Jejak Wahyu & Identitas” ini diselenggarakan di Museum Islam KH Hasyim Asy’ari (MINHA) Tebuireng, Jombang, dibuka mulai Rabu (22/10/2025).
Athoillah, Direktur SAKAL Jombang menuturkan bahwa kaligrafi adalah seni mulia yang berkembang dalam tradisi Islam sejak dahulu.
Kesenian kaligrafi, jelasnya, tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak awal masuknya Islam, lalu berkembang di pesantren-pesantre.
“Tradisi menulis khat sudah ada sejak zaman dahulu, sejak zaman Islam masuk Indonesia yang kemudian berkembang di pesantren-pesantren, disebut fannul muqaddas oleh orang Turki karena yang ditulis adalah kalam Al-Qur’an, Hadits, maupun pepatah mulia,” ujarnya.

Festival yang menggabungkan nilai spiritualitas, budaya, dan seni Islam yang tumbuh di lingkungan pesantren ini, menurut Athoillah menjadi salah satu revitalisasi tradisi NU, yakni tradisi sanad.
“Di sini kita mengenalkan proses pembelajaran khat yang bersanad, ini sesuai dengan tradisi yang berkembang di Nahdlatul Ulama,” tambahnya.
Dengan adanya Festival Kaligrafi Islam ini, ia berharap agar kaligrafi Islam bisa terus lestari, “Semoga kita bisa melestarikan seni kaligrafi Islam, dengan kolaborasi berbagai pihak, saya yakin Jombang bisa jadi pusat khat dunia,” harapnya.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya adalah dari Ketua PCNU Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, saya berpesan agar seni khat ini terus dikembangkan,” ucap Gus Fahmi.
Tak hanya dari Ketua PCNU Jombang, Kepala Kemenag Kabupaten Jombang, Muhajir juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Ia juga berharap agar kegiatan ini bisa menjadi langkah awal agar seni khat dapat terus lestari di Jombang, serta berharap bisa menjadikan Jombang kiblar khat dunia.
“Kita berharap mudah-mudahan nanti Jombang bisa jadi kiblatnya khat dunia, karena kegiatan ini diselenggarakan perdana, semoga nantinya ada event berkelanjutan dan menjadi agenda rutin setiap peringatan Hari Santri,”
Setelah acara pembukaan, agenda dilanjutkan dengan prosesi potong pita sebagai simbol dibukanya ruang pameran.
Ruang pameran yang terletak di lantai bawah sebelah kiri MINHA tersebut menampilkan puluhan karya seni kaligrafi berbagai ukuran dengan berbagai macam jenis khat yang diterapkan.














